Mengelola Sampah Plastik Menjadi Ecobrick

Mengelola Sampah Plastik Menjadi Ecobrick

Membangun Desa Daur Ulang Terbesar di Dunia adalah salah satu visi dari Project Wings Sumatra. Dari visi tersebut ecobrick merupakan hal utama yang sangat dibutuhkan. Dengan adanya kegiatan dari Waste Management berupa aksi bersih, pengutipan sampah serta nasabah bank sampah yang kerap menyetorkan sampah rumah tangganya sangat membantu untuk proses pembangunan Desa Daur Ulang Terbesar di Dunia tersebut. Saat ini lebih dari 30 ton sampah plastik telah menjadi bangunan di Recycling Village atau Desa Daur Ulang. Sampah yang dikumpulkan dari kegiatan Waste Management diolah menjadi Ecobrick atau bata ramah lingkungan. Ecobrick dibuat dari botol bekas kemasan air mineral dan sampah plastik yang telah dibersihkan. Selain menyelamatkan lingkungan, pengelolaan sampah menjadi Ecobrick ini juga menjadi salah satu sumber pendapatan untuk masyarakat. Masyarakat dapat menjual Ecobrick yang telah mereka buat dengan berat minimal 500gr seharga Rp. 5.500 / botolnya. Dengan menggunakan Ecobrick 7 bangunan telah terbangun di Desa Daur Ulang yang salah satunya digunakan untuk program edukasi lingkungan serta kelas Bahasa Inggris untuk anak-anak sekitar. Dengan demikian, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan merubah cara pandang masyakarat terhadap sampah, bahwa sampah juga dapat memiliki nilai serta manfaat untuk manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *